Upaya Efektif Untuk Mencegah Penyakit Antraks
Puluhan orang di Gunungkidul, Yogyakarta belakangan telah terpapar penyakit Antraks. Bahkan tiga orang di antaranya dikabarkan meninggal dunia. Untuk itu Pemerintah Kabupaten Blora pun mulai mewaspadainya. Terlebih, Kabupaten Blora memiliki populasi ternak sapi terbesar di Jawa Tengah.
Penularan penyakit infeksi pada manusia juga bisa terjadi melalui hewan. Antraks misalnya, penyakit infeksi yang ditularkan pada manusia dari hewan-hewan ternak yang terinfeksi penyakit antraks. Kontak langsung atau konsumsi daging hewan yang terkontaminasi antraks bisa menularkan penyakit ini ke manusia.
Antraks termasuk penyakit yang serius dan membutuhkan penanganan segera. Bakteri jenis bacillus anthracis menjadi penyebab utamanya, mudah dijumpai di tanah.
Kontaminasinya pada manusia bisa terjadi melalui beberapa cara. Diantaranya melalui kulit, pernapasan, dan saluran pencernaan. Berikut, upaya efektif untuk mencegah antraks untuk menghindari penularannya.
Bakteri penyebab antraks membentuk spora yang sangat tahan terhadap perubahan cuaca. Spora ini pun mampu bertahan di tanah selama bertahun-tahun, sehingga tidak mudah untuk dihilangkan atau dieliminasi. Artinya, penularannya kepada manusia tidak selalu melalui kontak langsung atau konsumsi dagingnya, tetapi bisa melalui tanah tempat hewan ternak yang terkontaminasi itu mati.
Proses masuknya bakteri ke tubuh manusia bisa melalui luka atau kulit yang mengelupas. Sekecil apapun luka itu, potensi penularan dan kontaminasi tetap bisa terjadi. Bakteri ini bisa sangat mematikan bila sampai menginfeksi otak, karena bisa menyebabkan terjadinya meningitis. Komplikasi ini serius, karena berpotensi menimbulkan perdarahan hebat dan berujung pada kematian.
Gejala awal dari penyakit antraks bisa dikenali adalah kulit, yakni seperti terluka dan membentuk ulkus jika infeksi terjadi pada bagian kulit. Angka kesembuhannya terbilang tinggi jika penanganan dilakukan segera.
Jadi, apabila ada potensi pada diri kamu, lakukan pengobatan dan jangan menunggu. Segera periksa diri ke dokter atau fasilitas pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala antraks.
Tindakan pencegahan untuk mengurangi angka penularan penyakit Antraks, selama ini masih sebatas pemberian vaksin antraks pada hewan, terlebih hewan ternak, seperti sapi. Daging hewan Sapi selama ini menjadi menu makanan manusia, sehingga sangat penting untuk menjaga kesehatan hewan tersebut.
Karena jenis Bacillus anthracis banyak ditemukan pada tanah, tindakan pencegahan bisa dengan melakukan pemantauan berikut desinfeksi pada tanah yang terkontaminasi spora antraks.
Harus dilakukan pelarangan berbagai aktivitas, seperti bertani atau menggembala pada tanah tersebut. Lebih baik lagi kalau setelah dilakukan sterilisasi, tanah tersebut diplester. Supaya lebih aman, dianjurkan untuk memasak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi untuk membunuh bakteri yang ada pada daging.
Cara mencegah antraks lainnya, adalah dengan menghindari beraktivitas pada area yang memiliki riwayat penyebaran antraks. Gunakan masker dan pakaian pelindung seperti wearpack dan sarung tangan ketika akan berinteraksi dengan hewan yang berpotensi terinfeksi antraks.
Pemusnahan Bakteri
Pengobatan antraks berfokus pada pemusnahan bakteri yang menjadi penyebab utamanya. Pemberian antibiotik memberikan hasil yang lebih efektif jika dilakukan lebih dini. Dokter akan memberikan beberapa jenis antibiotik untuk memaksimalkan pengobatan yang dijalani. Namun, keberhasilannya bergantung pada beberapa faktor : usia, riwayat kesehatan pengidap, dan luas area tubuh yang terinfeksi.
Meski Blora aman dari Antraks, Dinkes Blora menghimbau agar warga tetap waspada terhadap penyakit yang disebabkan bakteri bacillus anthracis itu. Penyakit antraks ini bisa menular dari ternak ke ternak dan dari ternak ke manusia.
Kabid Pencegahan & Pengendalian Penyakit (P3) Dinkes Blora, Joko Budi Heri Santoso, mengimbau masyarakat agar tidak memakan daging dari hewan yang dipotong karena sakit. Sebab, bisa membahayakan orang yang memakan dagingnya.
’’Sebenarnya antraks penyakit hewan. Tapi kalau dimasak tidak sampai matang, kemudian dimakan, berisiko menularkan kepada manusia,’’ terangnya.
Joko Budi berpesan agar masyarakat memastikan daging yang dikonsumsi berasal dari hewan yang sehat. Selain itu, dia meminta masyarakat waspada mengenai perdagangan daging antar daerah. ’’Yang harus diwaspadai adalah perdagangan daging antar daerah. Harus benar-benar daging dari hewan yang sehat,’’ katanya.