08 Februari 2023   08:27 WIB

Program Penurunan Stunting, Dinkes Blora Ajak Warga Gemar Makan Ikan

DINKES    Berita

 


Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mengajak masyarakat untuk gemar mengkonsumsi ikan, baik itu air tawar maupun ikan dari laut. Imbauan gemar makan ikan ini sebagai upaya untuk mencegah terjadinya kasus stunting pada anak-anak.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, drg Wilys Yuniarti mengatakan, ajakan gemar makan ini, sebagai bentuk Gerakan masyarakat dalam upaya memperbaiki dan meningkatkan gizi masyarakat.

"Caranya, salah satunya dengan gemar makan ikan, sebagai sumber protein tinggi makanan,".

Dikatakan oleh drg Wilys, dengan mengkonsumsi makanan yang baik terutama anak-anak, maka otomatis pemenuhan gizi untuk kesehatan bisa meningkat, dan ini berpengaruh pada pertumbuhan anak-anak di Blora.

Serta, dampaknya akan menurunkan kasus-kasus stunting pada anak yang kini tengah menjadi focus perhatian Pemerintah Kabupaten Blora.

"Ikan itu sumber protein tinggi. Selain murah meriah juga mudah didapat," imbuhnya.

Dicontohkan drg Wilys, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora terus menerus sosialisasi gemar makan ikan. Yaitu memberikan edukasi terkait dengan pola makan sehat. Yaitu 4 sehat 5 sempurna, berupa nasi, laut, sayur.

"Lauk bisa dari hewani dan nabati. Dan ikan itu banyak sumber protein," tandasnya.

Disebutkan oleh drg Wilys, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora telah beberapa kali menggelar kegiatan yang berkaitan dengan perbaikan dan peningkatan gizi masyarakat.

Misalnya melaksanakan kegiatan gemar makan ikan yang digelar di Puskesmas, Posyandu, Pustu dan sejenisnya.

"Edukasi untuk tetap mengkonsumsi tinggi protein itu kegiatan sederhana. Ibu-ibu pasti suka karena berkaitan dengan pola makanan untuk gemar konsumsi ikan," paparnya.

Makanan tinggi protein ini bersumber dari hewani dan nabati. Misalnya ikan laut dan ikan air tawar atau juga makanan dari hewani lainnya. Seperti ayam, unggas, dan lainnya.

"Makanan dengan porsi lengkap, baik nabati dan hewani. Usahakan jangan ikan asin tapi ikan segar," imbuhnya.

Dilanjutkan drg Wilys, program gerakan makan ikan sudah dilakukan beberapa kali. Misalnya Dinas Kesehatan Blora kolaborasi dengan PKK kabupaten.

"Dulu ada pencanangan gemar makan ikan, lomba masak, dan lain-lain. Ini sebenarnya sudah sering dilaksanakan," imbuhnya.

4 Tahun Terakhir, Kasus Stunting di Blora Turun

Data di Dinas Kesehatan Blora menyebutkan kasus stunting dengan ukuran anak usia dari 0 hingga 59 bulan, dalam empat tahun terakhier cenderung turun. Meskipun sempat naik, tetapi kemudian turun.

Misalnya data kasus stunting laporan rutin tahun 2019 ada 8,2 persen. Kemudian tahun 2020 naik menjadi 15,3 persen atau sebanyak 6399 balita. Selanjutnya data tahun 2021 turun menjadi 9,23 persen. Disusul tahun 2022 kasus stunting turun menjadi 7,70 persen balita.

Menurut drg Wilys Yuniarti, program penurunan untuk kasus stunting tidak hanya dilakukan pemerintah pusat tapi juga pemerintah daerah. Karena penurunan kasus stunting pada anak-anak ini, menjadi prioritas penanganan secara nasional.

"Jadi, program penurunan stunting itu kita lakukan bersama-sama," tandasnya.
 


Info