19 Januari 2023   12:13 WIB

Dinas Kesehatan Kabupaten Blora: Waspada Jajanan Ciki Ngebul

DINKES    Berita

Kasus keracunan anak akibat mengkonsumsi jajanan ciki ngebul direspons cepat Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, Jawa Tengah. Instansi ini telah mempersiapkan kewaspadaan promotif dan preventif.

“Kita antisipasi itu,” ujar Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Blora, drg Wilys Yuniarti, MM..

Menurut drg.Wilys Yuniarti, MM, bahwa pihaknya sudah mendapatkan Surat Edaran (SE) dari Kementerian Kesehatan. Kemudian dari surat edaran itu sudah ditindaklanjuti untuk disampaikan kepada stakeholder Dinas Kesehatan Kabupaten Blora.

Seperti Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, Camat, Rumah Sakit Umum Daerah dan Puskemas yang tersebar di 16 kecamatan di Kabupaten Blora. Juga disampaikan ke Sub-koordinator Farmakes dan Obat dan imbauan ke usaha-usaha kecil di Blora.

“Jadi Surat Edaran dari pemerintah pusat itu, langsung kita respons dengan melakukan upaya sosialisasi di tingkat bawah,” tandasnya.

Upaya Dinas Kesehatan Kabupaten Blora ini sejalan dengan penegasan Bupati Blora Arief Rohman yang meminta pihaknya melakukan pengawasan terkait jajanan anak-anak seperti ciki ngebul.

Upaya ini dilakukan guna melindungi anak-anak di Kabupaten Blora dari kasus keracunan akibat mengkonsumsi jajanan berbahan kimia.

”Kita sudah meminta Dinas Kesehatan untuk melakukan pengawasan terkait jajanan anak-anak seperti ciki ngebul,” tegas Bupati Arief Rohman.

Ditambahkan drg Wilys Yuniarti, untuk saat ini memang kasus keracunan karena mengkonsumsi ciki ngebul belum ditemukan.

“Belum ditemukan, tetapi mesti terus dipantau,” imbuhnya.

Menurut drg Wilys Yuniarti, bahwa jajanan ciki ngebul adalah jajanan anak-anak milineal dan fenomenal. Karena ada sensasi dingin dan kemampuanya mengeluarkan asap membuat penasaran saja.

“Tentu ini digemari anak-anak maupun dewasa,” paparnya.

Namun, lanjut drg.Wilys Yuniarti,MM, ternyata ciki ngebul ini mengandung bahan tambahan nitrogen cair. Karena apabila langsung bersentuhan dengan organ, menurut literasi bisa menyebabkan radang dingin dan luka bakar atau cold burn pada jaringan kulit. Juga tenggorokan terasa seperti terbakar, bahkan dapat terjadi kerusakan internal organ.

“Dan bila waktu lama juga dapat menyebabkan kesulitan bernafas. Jadi menurut saya lebih waspada baik pribadi maupun masyarakat,” tandasnya.


Info