13 Desember 2022   18:00 WIB

Pasca Banjir, Dinkes Blora Ingatkan Masyarakat Waspada Penyebaran 4 Jenis Penyakit

DINKES    Berita

Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menghimbau, pentingnya kebersihan lingkungan pasca banjir. Ini sebagai antisipasi penyebaran empat (4) jenis penyakit yang bisa menyerang masyarakat.

Menurut Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Blora drg.Wilys Yuniarti,MM, pasca banjir tentu rawan akan masalah kesehatan. Mulai dari genangan air yang digunakan untuk sarang nyamuk aides aigepty, yang membawa virus dengue melalui gigitan nyamuk aides atau nyamuk demam berdarah.

Untuk mengantisipasi nyamuk aides, upaya yang bisa dilakukan adalah melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan pola 3 M (menguras, menutup, mengubur barang bekas). Tepatnya membersihkan air sisa-sisa banjir yang menjadi media pengembangbiakan nyamuk harus dibersihkan.

“Kelihatannya sederhana, tetapi cara ini ampuh,” tegasnya.

Selain itu, lanjut drg Wilys, penyakit lain yang bisa timbul usai terjadi banjir adalah leptospirosis yang terdapat pada kencing tikus. Prosesnya, hal ini terjadi karena kontaminasi urine tikus yang terbawa air banjir. Lalu, tanpa sengaja masuk ke tubuh manusia melalui luka yang terbuka.

Namun, sampai saat ini belum ada kasus leptospirosis atau kencing tikus, pasca-banjir. Seperti yang terjadi di wiayah kerja UPTD Puskesmas Cepu, diakibatkan karena banjir atau karena faktor lainnya.

“Untuk sementara belum ada laporan masuk kasus leptospirosis yang kita terima pasca banjir,” jelasnya.

Selain itu, pasca banjir juga kerap memunculkan penyakit seperti diare dan sejenisnya. Itu terjadi karena ada kontaminasi bakteri Escherishial coli (E-Coli) atau bakteri E, muncul dari septick tank dan kemudian mencemari sumur.

Jadi, E-Coli adalah sejenis bakteri yang umum ditemukan di dalam usus manusia yang sehat. Bakteri ini terdapat beberapa jenis dan kebanyakan dari bakteri ini tidak berbahaya.

“Tapi sebagian di antaranya bisa menyebabkan keracunan makanan dan infeksi yang cukup serius. Jangan remehkan,” himbau drg Wilys.

Jadi, tambahnya, pasca banjir, mesti hati-hati di daerah perkampungan padat penduduk.

“Prinsipnya jaga kebersihan,” tambahnya.

Yang tidak kalah penting, lanjut drg Wilys, adalah pengelolaan sampah. Karena sampah yang menumpuk akibat banjir, jika tidak segera ditangani bisa menimbulkan paparan penyakit. Tentu saja butuh kesadaran masyarakat dalam penanganan tumpukan sampah sisa banjir.

“Butuh kesadaran, butuh kerja social untuk jaga kesehatan di masyarakat,” pesannya.

Lebih lanjut, drg Wilys juga menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Kabupaten Blora beberapa waktu lalu, turut berpartisipasi memberikan bingkisan untuk warga Jepon yang terimbas banjir.

Seperti diketahui, banjir sempat menggenangi sejumlah perkampungan di Blora. Seperti perkampungan padat penduduk di Kecamatan Cepu, tepatnya Kampung Ngareng, Balun dan lainnya. Banjir juga menerjang Pasar Kecamatan Jepon dan sekitarnya, serta di Kecamatan Todanan dan lainnya.

 


Info